7 Mitos Diet Paling Populer yang Ternyata Salah Besar, Terungkap!

7 Mitos Diet Paling Populer yang Ternyata Salah Besar, Terungkap!

7 Mitos Diet Paling Populer yang Ternyata Salah Besar, Terungkap!

VIPDOMINOONLOUNGE – POKER ONLINE 7 Mitos Diet Paling Populer yang Ternyata Salah Besar, Terungkap Sudah mengikuti segala macam tip workout, makan salad, minum jus detoks, dan lain-lain tapi kenapa lemak masih ada di mana-mana. Kira-kira kenapa, ya?

Sebagian besar orang setuju bahwa cara terbaik menurunkan berat badan adalah membakar kalori lebih banyak daripada yang kita konsumsi. Terdengar simpel memang. Namun, banyak orang yang tidak berhasil dan akhirnya menyerah begitu saja.

Tanpa di sadari, hingga saat ini, terdapat sejumlah miskonsepsi mengenai diet dan pola makan yang beredar di masyarakat. Mungkin inilah yang membuat dietmu tidak kunjung berhasil. Apa sajakah itu? Yuk, ketahui kebenarannya berikut ini!ADVERTISING

1. Mitos 1: Tidak makan adalah langkah yang tepat untuk cepat kurus

Hayo, kamu pernah melakukannya, gak? Banyak yang beranggapan bahwa tidak makan akan membuat kita cepat kurus. Namun, hal ini justru tidak baik untuk kesehatan.

Para penderita asam lambung akan merasakan nyeri perut saat melewatkan jam makan. Selain itu, tidak makan hanya akan membuatmu kelaparan dan akhirnya ingin memasukkan makanan lebih banyak lagi ke dalam perut.

2. Mitos 2: Makanan low fat baik untuk diet

Susu rendah lemak, keju rendah lemak, hingga margarin rendah lemak sering kali menjadi pilihan seseorang yang sedang diet. Namun, apakah benar makanan tersebut baik untuk kita? Menurut studi dari The Lancet tahun 2017, makanan low fat ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Maka dari itu, muncullah tren diet keto yang mengutamakan konsumsi lemak. Sebenarnya banyak makanan berlemak yang sehat, kok. Asalkan jangan terlalu sering mengonsumsi makanan yang di goreng, junk food, dan makanan olahan. 

3. Mitos 3: Makan sayur-sayuran selalu lebih sehat

Tren terbaru yang sedang beredar adalah pengurangan konsumsi daging dan makanan berlemak secara keseluruhan. Banyak orang yang beralih hanya makan sayur-sayuran sebagai penggantinya. 

Namun, ternyata pola makan vegetarian yang seperti itu tidak selalu menyehatkan, lo! Tubuh kita masih membutuhkan asupan lemak. Jika kamu adalah seorang vegetarian, sebaiknya tetap konsumsi lemak nabati. Misalnya alpukat, kacang, minyak zaitun, dan lain-lain.

4. Mitos 4: Harus menghindari camilan saat diet

Banyak pula yang menganggap bahwa kebiasaan ngemil sebaiknya di tinggalkan saat sedang diet. Akan tetapi, sebenarnya pernyataan tersebut keliru. Justru konsumsi makanan ringan di tengah jadwal makan adalah cara yang baik untuk mengontrol rasa lapar.

Pilihan camilanlah yang seharusnya di perbaiki Jika kamu biasa makan keripik kentang, cokelat susu, donat, dan lain-lain, sekarang gantilah makanan tersebut dengan yang lebih sehat. Contohnya buah-buahan, kacang-kacangan, cokelat hitam, atau yoghurt. JOINSINI

5. Mitos 5: BMI adalah tanda kesehatan yang akurat

Body mass index atau BMI adalah satuan yang menunjukkan berat badan kita sudah ideal atau tidak. Banyak yang menganggap bahwa BMI adalah sebuah standar untuk mengukur kesehatan. Sebenarnya hal ini keliru.

Di lansir Run Society, BMI hanya mengukur perbandingan tinggi dan berat badan kita. Massa otot, lemak tubuh, dan faktor-faktor lain tidak di perhatikan. Maka dari itu, BMI tidak bisa di gunakan untuk mengukur kesehatan.

6. Mitos 6: Gula buatan lebih baik daripada gula dari tebu

Tidak sedikit, lo, orang yang beralih ke gula buatan seperti gula jagung, sakarin, aspartam, dan lain-lain karena mereka percaya bahwa gula tebu mengandung kalori yang tinggi. Namun, studi yang di terbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine tahun 2019 menemukan bahwa gula buatan justru tidak baik untuk kesehatan kita.

Terdapat beberapa risiko kesehatan yang kemungkinan besar di bawanya. Seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga gangguan ginjal. Maka dari itu, akan lebih baik jika kita mengontrol konsumsi gula secara keseluruhan daripada menggantinya dengan pemanis buatan.ADVERTISING

7. Mitos 7: Makin banyak protein semakin baik

Protein adalah makronutrien selain lemak yang bisa menggantikan peran karbohidrat dalam tubuh kita. Bukan hanya itu, zat tersebut juga penting untuk membakar lemak dan membangun otot. Itulah kenapa masyarakat mengonsumsi mulai mengonsumsi lebih banyak protein daripada karbohidrat.

Akan tetapi, untuk mendapatkan khasiat yang di harapkan, tidak cukup hanya dengan makan saja. Kita harus berolahraga untuk memproses zat tersebut. Bukan hanya itu, protein sebenarnya juga mengandung kalori, lo. Ketika di biarkan menumpuk berat badan tetap akan bertambah.

Itulah sejumlah penjelasan dari mitos seputar diet yang banyak di percaya masyarakat. Apakah kamu salah satu yang mempercayainya? Jika iya, jangan di teruskan, ya!

SUMBER BERITA : VIPDOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *