Hati-hati! Kaki Bengkak Bisa Jadi Tanda Masalah Jantung

Hati-hati! Kaki Bengkak Bisa Jadi Tanda Masalah  Jantung

vipdominolounge – Hati-hati! Kaki Bengkak Bisa Jadi Tanda Masalah Jantung Kaki bisa bengkak karena berbagai alasan, salah satunya karena masalah jantung. Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki atau yang disebut edema.

Gagal jantung kongestif adalah kondisi kronis saat jantung tidak mampu memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akibatnya, cairan terperangkap di dalam jaringan dan menggenang di kaki.

1. Bagaimana gagal jantung menyebabkan kaki bengkak

Pada orang dengan gagal jantung, jantung tidak mampu memompa darah keluar melalui arteri dan kembali melalui vena. Akibatnya, darah mulai menggenang di bagian tubuh paling bawah, yakni kaki, sehingga menyebabkan pembengkakan. Kaki bengkak dapat terjadi pada setiap tahap gagal jantung.

Selain itu, gagal jantung mengurangi aliran darah ke ginjal, yang menyebabkan ginjal menahan lebih banyak natrium dan air. Cairan pada awalnya mungkin terakumulasi di kaki, tetapi seiring waktu, pembengkakan dapat meluas ke betis dan paha. Cairan berlebih dapat terdorong ke arah perut, rongga dada, dan akhirnya masuk ke paru-paru atau jantung.

2. Gejala

Hati-hati! Kaki Bengkak Bisa Jadi Tanda Masalah  Jantung

Gagal jantung terjadi saat jantung kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkan penumpukan cairan di bagian lain tubuh, terutama di kaki. Berikut beberapa gejala gagal jantung:

  • Kaki terlihat lebih besar atau bengkak.
  • Sepatu menjadi kekecilan.
  • Nyeri di kaki.
  • Kesulitan berjalan.
  • Bengkak di bagian tubuh lain.
  • Penambahan berat badan.
  • Pembengkakan pada kaki mungkin tidak terlalu buruk saat bangun tidur dan memburuk seiring waktu.

3. Penyebab lain kaki bengkak

Gagal jantung bukan satu-satunya penyebab kaki bengkak. Berikut penyebab lainnya:

  • Gravitasi: Terlalu lama duduk atau berdiri dapat menyebabkan cairan tertarik dan menumpuk di lengan, tungkai, dan kaki.
  • Katup vena melemah: Ketika katup di vena lemah, vena akan sulit mendorong darah kembali ke jantung, dan menyebabkan varises dan penumpukan cairan di kaki.
  • Kondisi medis yang mendasari: Kondisi seperti gagal jantung dan penyakit paru-paru, hati, ginjal, dan tiroid memiliki gejala edema.
  • Efek samping obat: Beberapa obat, seperti obat tekanan darah atau pereda nyeri, memiliki efek samping penumpukan air.
  • Gizi buruk: Jika kamu tidak mengonsumsi makanan yang seimbang atau terlalu banyak mengonsumsi garam, ini dapat menyebabkan penumpukan cairan.
  • Kehamilan: Selama hamil, rahim mengalami pembengkakan yang memberi tekanan pada pembuluh darah di bagian bawah tubuh.
  • Sistem kekebalan tubuh terganggu: Reaksi alergi, infeksi, luka bakar, trauma, atau pembekuan darah dapat menyebabkan edema.

4. Perawatan kaki bengkak akibat gagal jantung

Hati-hati! Kaki Bengkak Bisa Jadi Tanda Masalah  Jantung

Tidak ada obat untuk menyembuhkan gagal jantung kongestif. Harapan hidup pasien berkisar antara 2 hingga 10 tahun. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala untuk sementara waktu, termasuk mengonsumsi obat dan mengubah gaya hidup.

  • Obat-obatan: Obat-obatan yang dibutuhkan mungkin meliputi obat untuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah dan fungsi jantung, serta mengurangi retensi cairan. 
  • Terapkan gaya hidup sehat: Makan makanan seimbang, rendah natrium, jangan merokok, dan berolahraga setiap hari.
  • Tinggikan kaki: Berbaring dan menyangga kaki lebih tinggi dari jantung akan mengurangi gaya gravitasi pada sirkulasi darah yang meredakan pembengkakan.
  • Kenakan kaus kaki kompresi: Kaus kaki ini pas dan menekan ekstremitas bawah. Ini selanjutnya dapat membantu mencegah penumpukan cairan di tungkai karena ruang untuk menampung cairan lebih sedikit.

5. Kapan harus menghubungi dokter?

Siapa pun yang mengalami pembengkakan kaki yang tidak biasa perlu segera menghubungi dokter. Juga, temui dokter jika:

  • Mengetahui mengalami gagal jantung dan merasakan pembengkakan yang makin parah atau baru.
  • Mengalami demam tinggi atau menggigil.
  • Mengalami pembengkakan pada satu sisi tubuh.
  • Terjadi pembengkakan di salah satu atau kedua kaki tanpa alasan yang jelas.
  • Mengalami pembengkakan yang menyakitkan, parah, dan mendadak.
  • Gejala yang dialami tidak merespons pengobatan rumahan.
  • Mengalami pembengkakan yang disertai gejala lain.
  • Mengembangkan efek samping yang menyakitkan atau tidak menyenangkan setelah mulai minum obat.
  • Berat badan tiba-tiba bertambah.

SUMBER BERITA VIP DOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *