5 Cara Menghentikan Kebiasaan Merenung, Bisa Pertanda Sakit Mental

5 Cara Menghentikan Kebiasaan Merenung, Bisa Pertanda Sakit Mental

VIPDOMINO Lounge – 5 Cara Menghentikan Kebiasaan Merenung, Bisa Pertanda Sakit Mental. Merenung bisa jadi cara untuk menenangkan diri, saat untuk menerima kegagalan, dan mengevaluasi diri. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, tentu ini bukanlah hal yang baik.

Melansir Healthline, merenung menjadi ajang otak berpikir secara berlebihan yang bisa disebabkan oleh pengalaman atau perasaan negatif. Biasanya, seseorang dengan riwayat trauma yang berat sering merenung. Sebagai contoh, orang dengan depresi yang tidak bisa berhenti untuk berpikir negatif dan akhirnya merusak pikirannya sendiri.

Kebiasaan merenung ini jika dibiarkan terlalu lama bisa membahayakan kesehatan mental, karena bisa memperpanjang atau bahkan memperparah depresi. Bukan hanya itu, kebiasaan ini juga dapat mengganggu kemampuan untuk berpikir dan memproses emosi. Jadi, tak menutup kemungkinan nantinya seseorang akan merasa terisolasi dan menjauhi orang lain.

Banyak, lho, masalah kesehatan mental yang ditandai dengan merenung berlebihan, seperti depresi, fobia, kecemasan, skizofrenia, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Namun, tak menutup kemungkinan dalam beberapa kasus, perenungan terjadi begitu saja setelah adanya peristiwa traumatis tertentu, seperti hubungan yang gagal, perundungan (bullying), rasa tak percaya diri berlebihan.

Terus-terusan merenung bisa memperburuk gejala kondisi mental yang ada. Akan tetapi, selama mampu mengendalikan pikiran, gejala ini bisa terasa ringan, lebih relaks, dan bahagia.

1. Alihkan perhatian pada hal lain

Ketika menyadari jika kamu mulai merenung, alihkan perhatian pada hal lain agar bisa memutuskan siklus pikiranmu.

Sebagai contoh, kamu bisa menelepon teman atau keluarga, melakukan pekerjaan rumah, menggambar, menonton film, membaca buku, berjalan-jalan di sekitar lingkunganmu, atau hal lainnya yang bisa mengalihkan perhatianmu.

2. Olahraga

Mereka menyelesaikan kedua kuesioner dalam minggu yang sama perihal kondisi fisik dan psikologis mereka, seperti ruminasi, mood, interaksi sosial, fokus, dan kelelahan.

Suasana hati, rasa lelah, dan keinginan untuk merenung terbukti berkurang drastis.

3. Meditasi

5 Cara Menghentikan Kebiasaan Merenung, Bisa Pertanda Sakit Mental

Meditasi bisa mengurangi keinginan untuk merenung karena mengharuskan kamu untuk berpikir lebih jernih, sehingga emosi yang berkecamuk dalam diri menjadi lebih tenang.

Ketika kamu merasa pikiranmu selalu berulang-ulang, carilah tempat yang tenang. Duduklah, tarik napas sedalam-dalam, dan fokuslah hanya pada pernapasan. Seiringnya waktu, meditasi akan membuat seseorang lebih memahami hubungan antara pikiran dan perasaan, sehingga dapat lebih mengendalikan pikiran.

4. Menikmati keindahan alam

Ketika pikiran mulai terasa penat, tak ada salahnya kamu menepi dari kehidupan kota yang ingar bingar dan menikmati keindahan alam.

Baca Juga : Ini 5 Efek Negatif Rasa Kesepian terhadap Kesehatan, Jangan Dibiarkan

5. Lebih mencintai diri sendiri

5 Cara Menghentikan Kebiasaan Merenung, Bisa Pertanda Sakit Mental
5 Cara Menghentikan Kebiasaan Merenung, Bisa Pertanda Sakit Mental

Ternyata, dalam hasil penelitian tersebut, harga diri yang merendah membuat subjek penelitian lebih suka meratapi kehidupan mereka dengan merenung, bahkan mengarah kepada gangguan mental berupa depresi.

Bagi sebagian orang, merenung adalah saat untuk lebih mengenal diri sendiri, sedangkan untuk yang lain, hal ini mengarah pada gejala kecemasan atau depresi. Dengan mengubah gaya hidup jadi lebih sehat, melakukan kegiatan yang positif, dan mencintai diri, kamu bisa terlepas dari keinginan untuk merenung. Namun, jika ini tetap menghantuimu, tak ada salahnya untuk konsultasi dengan profesional seperti psikolog atau psikiater.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *