6 Kiat Melatih Anak agar Berani Tidur Sendiri, Sabar dan Konsisten, ya

6 Kiat Melatih Anak agar Berani Tidur Sendiri, Sabar dan Konsisten, ya

6 Kiat Melatih Anak agar Berani Tidur Sendiri, Sabar dan Konsisten, ya

VIPDOMINOONLOUNGE – POKER ONLINE 6 Kiat Melatih Anak agar Berani Tidur Sendiri, Sabar dan Konsisten, ya Melatih anak untuk berani tidur sendiri sering kali di sepelekan oleh orangtua. Nanti orangtua baru kebingungan ketika mereka harus pergi di jam tidur anak. Apalagi bila orangtua kudu menginap di luar kota.

Bukankah tidak di setiap acara orangtua akan dapat mengajak anak? Misalnya, acara kantor atau saat orangtua harus menemani kakek atau nenek yang di rawat di rumah sakit.

Oleh karena itu, penting sekali buat melatih anak agar berani tidur sendiri. Jangan sedikit-sedikit tidak tega tanpa memikirkan akibat ke depannya untuk anak. Kiat-kiat berikut ini dapat orangtua ikuti.

1. Mulai dari tidur siang

Untuk anak yang selalu tidur bersama orangtua, membiasakannya buat tidur siang sendiri juga butuh kesabaran. Berikan sebanyak mungkin penjelasan agar anak tak perlu merasa takut.

Seperti hari masih terang benderang, tirai dan jendela dapat di buka lebar-lebar, serta orangtua masih mengerjakan sejumlah tugas di luar kamar. Anak tidak perlu takut karena jika terjadi sesuatu, orangtua pasti langsung mengetahuinya.

2. Minta anak untuk tidur dengan saudara-saudaranya

Jika anak tipe yang mudah sekali tertidur dan tidurnya selalu nyenyak, mengajarkannya buat tidur sendiri barangkali tak terlalu sulit. Namun bila anak termasuk sukar tidur, ia membutuhkan beberapa tahap untuk membiasakan diri.

Dari terbiasa tidur dengan orangtua, ia tidak bisa langsung tidur sendiri. Ia masih perlu di temani, tetapi kali ini oleh saudara-saudaranya yang usianya tak terlalu jauh. Hal ini di lakukan buat mengurangi ketergantungan anak pada orangtua.

3. Katakan bahwa anak yang sudah besar harus berani tidur sendiri

Sounding atau sering memperdengarkan sesuatu guna memengaruhi pikiran anak juga perlu di lakukan. Caranya dengan mengatakan bahwa anak yang sudah besar memang harus berani tidur sendiri.

Biasanya anak lebih suka di sebut dirinya sudah besar ketimbang masih kecil. Dengan begini anak merasa tertantang buat menunjukkan keberaniannya. Dia akan merasa malu bila menolak mencoba tidur sendiri. JOINSINI

4. Temani anak sampai ia tertidur

Tentu sebelumnya orangtua tetap harus memberi tahu anak bahwa ia akan mulai belajar tidur sendiri. Orangtua hanya menemani sampai anak terlelap, misalnya dengan membacakan dongeng.

Pemberitahuan dan kesepakatan antara orangtua dengan anak ini penting supaya anak tak kaget ketika terbangun dan mendapati orangtuanya tidak ada. Nanti dia menangis lalu orangtua mau tidak mau harus menemaninya tidur. Batal deh, misi melatih anak untuk berani tidur sendiri.

5. Biarkan lampu tetap menyala dan dekatkan boneka-bonekanya

Sekalipun saat tidur bersama orangtua, anak terbiasa dengan suasana kamar yang gelap, dia mungkin bakal takut jika tidur sendirian. Jadi, biarkan dia memilih lampu kamarnya akan di nyalakan seterang mungkin atau cukup menggunakan lampu tidur saja.

Kelak bila anak telah terbiasa tidur sendiri ia pasti bisa tidur dengan lampu di matikan. Jangan lupa, kumpulkan boneka-boneka kesayangannya di sekitar tempat tidurnya. ‘Teman-temannya’ ini akan memberinya rasa aman.

6. Buka pintu kamar anak maupun kamar orangtua

Meski pada akhirnya orangtua ingin mengajarkan adanya privasi di kamar masing-masing, untuk permulaan jangan bikin anak kaget, ya! Beri waktu buat anak beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Anak mau tidur sendiri di kamarnya saja sudah suatu langkah besar. Jadi, tidak apa-apa apabila untuk sementara pintu kamarnya maupun pintu kamar orangtua di buka pada malam hari.

Agar anak tak merasa ia terjebak di dalam kamar kalau sesuatu yang buruk terjadi di malam hari Seiring berjalannya waktu, pintu dapat lebih di rapatkan. Sampai akhirnya, baik anak maupun orangtua tidur dengan pintu kamar tertutup. Sukses deh, misinya.

Itulah enam kiat yang dapat orangtua terapkan di rumah. Sebab ini mengenai pembiasaan, jangan harap akan berhasil dalam satu atau dua hari, ya. Pastikan orangtua mampu bersabar dan konsisten dalam melatih anak.

SUMBER BERITA : VIPDOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *