Jenis – jenis Mobil Matic di Dunia

Ada CVT, DCT, hingga AMT. Jenis-jenis Mobil Matic, Ternyata Banyak. Yuk simak dan ulas artikel tentang jenis – jenis mobil matic.

VIPDOMINO LOUNGE – Banyak alasan kenapa lebih banyak orang kini lebih suka mengendarai mobil bertransmisi otomatis. Salah satunya karena pengemudi mobil matik gak perlu ribet lagi menggonta ganti gigi.

Sehingga mobil matik lebih menyenangkan di gunakan di jalanan yang macet seperti Jakarta. Sebab effort-nya lebih sedikit karena gak perlu menginjak-injak pedal kopling. Selain itu mobil-mobil matik masa kini juga sudah irit bahan bakar.

Tapi tahu gak sih kalau transmisi matik itu ternyata banyak variannya? Masing-masing varian ini memiliki karakter yang berbeda sehingga pengalaman mengendarainya juga pasti berbeda. Poker Online

Berikut ini jenis – jenis mobil matic

1. Automated Manual Transmission (AMT)

Jenis - jenis Mobil

AMT sejatinya merupakan transmisi manual yang operasionalnya di otomatisasi. Identitas manualnya tersingkirkan dengan perannya yang menggantikan tugas pengemudi untuk menentukan kapan harus berganti persneling.

Selama perjalanan, ketika AMT merasa mobil memasuki waktu untuk ganti persneling, ia akan secara otomatis melepaskan kopling, masuk ke persneling baru, dan kembali memasangkan kopling.

Keunggulan dari AMT adalah ringan dan berbiaya rendah. Namun, proses pergantian persneling yang di hasilkannya cenderung kasar dan tergolong lamban. Hal ini menjadi faktor yang membuatnya mulai di tinggalkan produsen mobil dan membuat orang-orang ragu membeli mobil bertransmisi AMT.

Mobil bertransmisi AMT terkenal dengan pengelolaan bahan bakarnya yang efisien. Pasalnya, kemiripannya dengan transmisi manual mendorong lebih banyak tenaga dari mesin yang di alihkan untuk ban mobil. Mobil-mobil bertransmisi manual otomatis di antaranya adalah Suzuki Ignis dan Hyundai Grand i10 AT.

2. Continuously Variable Transmission (CVT)

Jenis - jenis Mobil

Bertolak belakang dengan AMT, CVT justru sedang berjaya-berjayanya. Khususnya di antara mobil-mobil peruntukan perkotaan. Transmisi ini memiliki anatomi mesin yang membuat mobil jadi hemat bahan bakar dan berperforma optimal.

Alih-alih menggunakan roda gigi, CVT di tanami dua katrol dan di jembatani dengan sebuah sabuk di tengahnya. Dengan demikian, CVT tidak memiliki nomor-nomor persneling untuk mengatur kecepatan kendaraan.

Saat berkendara, katrol-katrol CVT akan mengatur lebar masing-masing mengikuti sabuk yang menjembataninya. Girboks ini pun menjadi efisien karena persnelingnya di atur hampir tanpa batas. Memacu mobil selama perjalanan pun terasa lebih mulus.

Sifat tanpa batas CVT berarti mobil selalu di kondisikan dalam performa paling optimal. Dalam gilirannya, pengelolaan bahan bakar pun ikut jadi efisien. Jika kamu tertarik dengan mobil bertransmisi manual, kamu akan sangat mudah menemukannya. Kamu bisa melirik mobil Wuling Cortez CT, Honda Brio, Nissan Grand Livina, dan Mitsubishi Mirage.

Baca juga : 5 Indikasi CVT Motor Matic Bermasalah

3. Dual-Clutch Transmission (DCT)

Proses kerja DCT hampir serupa dengan dengan AMT, tetapi perbedaan antara keduanya bisa di tebak dari namanya. DCT di bekali dengan dua poros terpisah dengan masing-masing satu kopling di dalamnya. Satu kopling di peruntukkan untuk persneling bernomor ganjil dan satunya untuk bernomor genap.

DCT semakin terdengar namanya karena sistem kerjanya mengizinkan pengendara untuk merasakan pengalaman menyetir seperti bebas kelim. Memiliki dua kopling membuat pergantian persnelingnya terbilang cepat tanpa menurunkan daya secara drastis.

Namun, DCT juga memiliki poin minusnya. DCT yang prediktif terkadang bisa salah menebak tindakan persneling apa yang selanjutnya di butuhkan pengemudi.

Mengesampingkan potensi ragu-ragu DCT, jika kamu tertarik untuk menjadikan mobil bertransmisi ini sebagai partner berkendaramu, Kia Seltos yang sudah rilis di awal tahun ini bisa menjadi salah satu opsimu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *