Hambatan Komunikasi Terbuka antara Atasan dengan Bawahan

VIP DOMINO – Hambatan Komunikasi Terbuka antara Atasan dengan Bawahan Komunikasi terbuka berarti orang-orang yang terlibat dalam suatu urusan dapat leluasa membicarakan ide, pendapat, dan masalahnya. Tidak ada perasaan takut-takut yang berujung pada menutupi hal-hal yang

Hambatan Komunikasi Terbuka antara Atasan dengan Bawahan

Takut dianggap kurang berkompeten

Dengan komunikasi terbuka, setiap orang di kantor hendaknya tidak menutupi kesulitan yang dialami saat mengerjakan tugas. Dengan begitu, rekannya bisa segera membantu. Akan tetapi, tak jarang baik bawahan maupun atasan sama-sama malu untuk mengakui ketidaktahuannya. 

Bawahan yang mestinya berhak atas arahan atasannya pun dapat merasa takut. Kalau-kalau menyampaikan kendalanya dalam menangani tugas bakal bikin atasan menilai kompetensinya kurang. Ia khawatir akan kehilangan posisi dan digantikan oleh orang lain yang memahami tugas dengan lebih baik.

Jika anak buah saja ragu buat menyampaikan masalah dalam pekerjaannya, apalagi atasan. Dia dipandang sebagai orang yang lebih pintar serta berpengalaman dibandingkan semua bawahannya. Padahal, atasan bisa saja kurang memahami apa yang terjadi di lapangan.

Terlebih ketika ia baru menduduki posisi tersebut. Seharusnya dia perlu bertanya pada anak buahnya yang menangani langsung bagian tersebut. Tapi harga dirinya dapat jatuh apabila bawahannya menjadi mentertawakannya di belakang. Jangan-jangan habis ini semua anak buah meragukan kemampuannya dan gak mau patuh pada instruksinya

Bawahan berprinsip asal atasan senang

Berusaha menyenangkan atasan bukannya tidak boleh. Kalau atasan senang tentu suasana kerja juga bakal lebih nyaman bahkan bawahan dapat memperoleh bonus. Akan tetapi, pastikan usaha bawahan guna menggembirakan atasannya tepat.

Bukan dengan sekadar menutupi berbagai masalah di lapangan. Jika persoalan-persoalan serius tidak segera di bicarakan dengan atasan justru membahayakan kantor. Jangan pernah membuat laporan yang baik-baik saja demi menghindari kemarahan atasan.

Ia harus tahu kondisi yang sebenarnya. Atasan yang baik juga mesti siap mendengar kabar buruk, bukan cuma kabar yang menyenangkan. Telah menjadi tanggung jawabnya untuk memikirkan solusi dari berbagai masalah itu jika bawahan tidak mampu menanganinya. Lebih baik atasan tahu secepatnya ketimbang terlambat

Hambatan Komunikasi Terbuka antara Atasan dengan Bawahan

Atasan selalu berpikir bawahannya tidak perlu tahu

Terkadang atasan melakukan ini semata-mata untuk menjaga suasana kantor tetap kondusif. Dia tidak ingin anak buahnya panik jika ia menyampaikan hal-hal yang tidak sesuai harapan. Namun, sikap atasan ini sama buruknya dengan prinsip bawahan pada poin sebelumnya, yaitu asal atasan senang.

Cepat atau lambat anak buah harus tahu keadaan yang sebenarnya. Bahkan bila situasinya berpotensi membahayakan mereka seperti bayang-bayang PHK. Pada titik tertentu, atasan memang boleh menahan dulu kabar buruk dengan harapan dapat teratasi sebelum sampai ke telinga anak buahnya.

Namun, hindari terus menutupi realitas yang bikin bawahan tidak mempersiapkan diri buat menghadapinya. Bahkan staf yang brilian bisa saja membantu atasan mengatasi persoalan tersebut. Sikap atasan yang terlalu tertutup meski di tujukan untuk melindungi bawahan dari kepanikan akhirnya malah berakibat lebih buruk

Hambatan Komunikasi Terbuka antara Atasan dengan Bawahan

Atasan selalu berpikir bawahannya tidak perlu tahu

Terkadang atasan melakukan ini semata-mata untuk menjaga suasana kantor tetap kondusif. Dia tidak ingin anak buahnya panik jika ia menyampaikan hal-hal yang tidak sesuai harapan. Namun, sikap atasan ini sama buruknya dengan prinsip bawahan pada poin sebelumnya, yaitu asal atasan senang.

Cepat atau lambat anak buah harus tahu keadaan yang sebenarnya. Bahkan bila situasinya berpotensi membahayakan mereka seperti bayang-bayang PHK. Pada titik tertentu, atasan memang boleh menahan dulu kabar buruk dengan harapan dapat teratasi sebelum sampai ke telinga anak buahnya.

Namun, hindari terus menutupi realitas yang bikin bawahan tidak mempersiapkan diri buat menghadapinya. Bahkan staf yang brilian bisa saja membantu atasan mengatasi persoalan tersebut. Sikap atasan yang terlalu tertutup meski di tujukan untuk melindungi bawahan dari kepanikan akhirnya malah berakibat lebih buruk

Hambatan Komunikasi Terbuka antara Atasan dengan Bawahan

Atasan jarang berada di kantor

Masalah komunikasi tidak bisa di pisahkan dari karakter orang-orang yang terlibat. Waspadai kalau atasan dan bawahan sama-sama pemalu serta irit bicara. Ini menjadi penyebab komunikasi tidak lancar. Percakapan selalu hanya pendek-pendek dan tak menggambarkan keadaan yang asli.

Atau, atasan banyak bicara tetapi suka mengintimidasi anak buahnya. Karakter ini tentu membuat bawahan berada dalam tekanan. Mereka kehilangan keberanian untuk berbicara dengan apa adanya. Jika karakter bawahannya pemalu atau penakut, idealnya atasan mampu membangun kedekatan dengan mereka dan menenangkan.

Dengan demikian, mereka lebih terdorong untuk menyampaikan berbagai permasalahan atau gagasan. Sedang atasan yang masih menjadikan bawahannya sebagai sasaran untuk ditekan dengan dalih agar kinerjanya lebih baik harus mengubah strateginya. Supaya komunikasi terbuka dapat terbentuk di kantor, psikis mereka mesti lebih dilonggarkan dari berbagai teror

SUMBER BERITA : VIP DOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *