7 Fakta Feline Distemper, Penyakit Mematikan pada Kucing Kesayangan

7 Fakta Feline Distemper, Penyakit Mematikan pada Kucing Kesayangan

7 Fakta Feline Distemper, Penyakit Mematikan pada Kucing Kesayangan

VIPDOMINOONLOUNGE – POKER ONLINE 7 Fakta Feline Distemper, Penyakit Mematikan pada Kucing Kesayangan merupakan salah satu jenis hewan peliharaan yang paling banyak di jumpai di seluruh dunia. Namun, ada penyakit berbahaya yang mengintai keselamatan nyawa kucing, di kenal dengan nama feline di stemper.

Feline di stemper atau lebih di kenal dengan feline panleukopenia adalah penyakit menular dan mematikan yang paling di takuti oleh pencinta kucing. Pasalnya, jika kucing sudah di diagnosis menderita penyakit ini, kemungkinan untuk hidup tergolong kecil.

Supaya lebih paham tentang penyakit tersebut, simak tujuh fakta pentingnya di bawah ini!

1. Feline panleukopenia di sebabkan oleh virus

MSD Vet Manual melansir, feline di stemper di sebabkan oleh feline parvovirus atau feline panleukopenia virus (FPV). Virus tersebut berkerabat dekat dengan mink enteritis virus dan canine parvovirus (CPV) tipe 2 yang menyebabkan penyakit canine parvoviral enteritis pada anjing. Virus ini dapat dapat di temukan di seluruh dunia.

Jika kamu memiliki lebih dari satu ekor kucing, kamu perlu lebih waspada karena feline di stemper sangat menular. Meskipun begitu, virus ini tidak menular kepada manusia.

2. Gejala klinis tergantung fase penyakit

Di laporkan oleh MSD Vet Manual, kucing bisa tiba-tiba mati tanpa gejala (fading kittens) pada kasus yang akut. Mereka akan mengalami demam tinggi hingga 41 derajat Celsius, depresi, nafsu makan turun, dan muntah berwarna kekuningan yang tidak ada hubungannya dengan makan. Gejala klinis tersebut biasanya muncul setelah masa inkubasi selama 2 sampai 7 hari.

Masih dalam laporan yang sama, kucing juga bisa menunjukkan gejala berupa berliur akibat rasa mual dan sakit perut. Biasanya, diare akan muncul setelah terjadi muntah, tetapi tidak selalu ada.

3. Kucing muda paling rawan terinfeksi

Di lansir AVMAfeline di stemper dapat menyerang kucing dari segala usia. Namun mereka yang berusia muda, memiliki riwayat sakit, dan belum di vaksinasi menjadi subjek yang paling rawan. Kucing usia 3 hingga 5 bulan juga berpeluang paling besar terinfeksi virus ini.

Oleh sebab itu, penting bagi cat owner untuk memperhatikan kesehatan kucingnya dengan melakukan tindakan pencegahan terbaik. Bila sudah telanjur muncul gejala klinis, segera periksakan ke dokter hewan terdekat.

4. Jumlah kasus tertinggi terjadi saat musim hujan

AVMA melaporkan, virus dapat di temukan pada seluruh cairan tubuh kucing, seperti urine, feses, cairan hidung, bahkan pinjal dari kucing yang terinfeksi, sehingga penularan bisa terjadi secara kontak langsung atau tidak langsung.

Di negara dua musim seperti Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi, partikel virus yang ada di lingkungan bisa hanyut terbawa air hujan hingga ke tempat yang jauh. Pakaian dan alas kaki manusia juga turut serta menjadi media penyebaran virus semakin luas. Oleh sebab itu, pada musim hujan, biasanya terjadi peningkatan kasus feline di stemper yang signifikan. JOINSINI

5. Perlu di sinfektan khusus untuk membersihkan area tercemar

Seperti yang sudah di jelaskan pada poin 5 bahwa virus bisa di temukan di cairan tubuh hewan terinfeksi dan lingkungan, perlu kewaspadaan tinggi dalam menangani kasus penyebaran feline di stemper di rumah.

Di lansir MSD Vet Manual, feses kucing penyintas feline di stemper masih mengandung partikel virus hingga 6 minggu setelah penyembuhan. Jika tidak di bersihkan dengan tepat, feline parvovirus bisa bertahan di lingkungan hingga satu tahun lamanya.

Masih dari sumber yang sama, di sebutkan bahwa virus penyebab feline di stemper dapat di nonaktifkan dengan efektif menggunakan bleach atau di kenal sebagai pemutih pakaian perbandingan 1:32 selama minimal 10 menit dalam suhu ruang.

6. Pengobatan feline di stemper bersifat suportif

VCA Hospitals melaporkan, tidak ada pengobatan spesifik untuk kasus feline di stemper. Terapi antibiotik hanya di tujukan untuk mengendalikan infeksi sekunder dari bakteri yang muncul akibat penurunan sel darah putih yang drastis. Pemberian infus berguna untuk mencegah dehidrasi semakin parah.

Namun demikian, jika kucing menunjukkan tanda-tanda terserang feline di stemper, segera larikan ke dokter hewan agar mendapat penanganan intensif yang bisa memberikan harapan kesempatan selamat. Jangan mengobati sendiri karena akan membuat kondisi kucing semakin parah.

7. Vaksinasi sebagai langkah pencegahan terbaik

Vaksinasi adalah tindakan utama untuk mencegah kucing terinfeksi feline di stemper. Kucing bisa mulai mendapat suntikan vaksin sejak usia 6 hingga 8 minggu dan di ulang dengan jangka waktu tertentu hingga usia 16 minggu. Baik kucing yang di pelihara secara outdoor maupun indoor, semua berpotensi terpapar virus sehingga vaksinasi harus tetap di berikan.

Bagi kucing yang belum sempat vaksinasi tetapi sudah telanjur terinfeksi dan berhasil bertahan hidup, maka akan memiliki imunitas terhadap feline di stemper yang kemungkinan bertahan seumur hidup. Meskipun begitu, lebih baik mencegah daripada bertaruh nyawa.

Feline di stemper memang penyakit yang sangat berbahaya bagi kucing kesayangan. Untung saja, vaksinasi bisa sangat di andalkan untuk mencegah kucing terserang penyakit ini. Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan kucing ke dokter hewan terdekat agar mendapat vaksinasi melawan feline di stemper, ya!

SUMBER BERITA : VIPDOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *