5 Motor Enduro Lawas Ini Masih Diburu

Desain Vintagenya Bikin Ngiler, Dari Yamaha DT 100 hingga Kawasaki KE125. Yuk kita simak dan ulas bersama – sama 5 motor enduro lawas yang masih diburu.

VipDominoLounge – Motor-motor klasik memang selalu menarik. Selain desainnya yang vintage, motor-motor ini biasanya sangat tangguh. Sebab mereka dibuat dengan bahan pilihan.

Gak mengherankan jika motor-motor tersebut kemudian banyak diburu meski rata-rata sudah berusia puluhan tahun. Nah, salah satu motor klasik yang kini banyak dicari adalah motor bergenre enduro lahiran tahun 1970-1980.

Harga motor-motor tersebut di bursa motor bekas masih lumayan tinggi, sekitar Rp10-20 juta. Bahkan ada yang menjual di atas Rp30 juta. Tergantung kondisi dan kelengkapan surat-suratnya. PokerOnline

Berikut ini 5 motor enduro lawas yang masih diburu

1. Yamaha DT 100

5 Motor Enduro Lawas

Yamaha DT 100 masih menjadi salah satu primadona motor trail lawas di kelasnya. Motor ini beredar pada era 1970-1980-an di Indonesia.

Motor ini makin populer ketika muncul di beberapa film layar lebar kala itu. Bisa dibilang jadi ikonik motor trail. Motor ini dibekali mesin berkapasitas 100cc dengan didukung mesin overbore dan karburator mikuni.

Karena masih menggunakan teknologi 2 tak, maka mesin motor ini masih membutuhkan asupan oli samping. Tanki bensinnya sendiri bisa menampung hingga 7 liter.

Yamaha membekali Yamaha DT 100 dengan pelek berukuran 21 inci dan ban berukuran 275 inci untuk bagian depan, sedangkan pelek belakang berukuran 18 inci dengan ban berukuran 300 inci.

2. Suzuki TS100

5 Motor Enduro Lawas

Suzuki TS100 adalah salah satu motor trail yang diidolakan. Maklum saja, motor ini sempat dipakai si Raja Dangdut Rhoma Irama dalam film Camelia dan film legenda ‘Pengabdi Setan’.

Suzuki TS 100 pertama masuk ke pasar sepeda motor Indonesia pada 1973. Kala itu motor trail mendapat tempat yang begitu luas di hati konsumen roda dua. Suzuki TS 100 memiliki desain yang khas dan berkesan jangkung. Setangnya dibuat lebar dengan posisi cukup tinggi dari body, memberikan posisi berkendara yang tegap.

Suzuki TS 100 menggendong mesin 100cc 2 stroke satu silinder yang mampu menghasilkan tenaga 10,8 dk pada 7.000 rpm, serta torsi maksimum 11,43 Nm pada putaran mesin 6.000 rpm.

Suspensi depan motor ini masih teleskopik sementara suspensi belakang menggunakan dual shock.

3. Honda XL125

5 Motor Enduro Lawas

Selain Yamaha dan Suzuki, Honda juga punya motor enduro lawas yang gak kalah keren, yakni XL125. Motor ini bisa dibilang sebagai motor trail pertama Honda di Indonesia.

Baca juga : Bukan Cuma Brompton, Ini Deretan Sepeda Sultan

Honda XL125 masuk Indonesia tidak sebagai kendaraan komersial, tapi didatangkan secara khusus untuk kepentingan Pemerintah Indonesia, misalnya Dinas Pertanian pada tahun 1977. Fungsinya agar lebih mudah untuk menuju daerah-daerah pelosok yang identik dengan medan ‘berat’.

4. HONDA WIN

Honda Win dijual di Indonesia pada 1984 sampai 2005. Motor ini pernah diborong pemerintah untuk kendaraan dinas berbagai instansi. Honda Win menggunakan mesin 4 langkah SOHC 1 silinder dengan nickname “ECONOPOWER”.

Mesinnya memiliki sudut kemiringan 80 derajat alias mesin tidur, seperti mesin sepeda motor bebek. Mesin tersebut berkapasitas 97,2 cc yang mampu memuntahkan tenaga hingga 8 dk pada 8.000 rpm dan torsi 7,45 Nm di angka 5.000 rpm.

Sementara sistem pengapiannya sudah menggunakan CDI. Oya, kapasitas tangki bahan bakar 8,5 liter dan oli mesin 0,8 untuk penggantian berkala.

Motor ini menggunakan suspensi depan teleskopik tipe ‘free valve’ sementara suspensi belakang dual shock. Cukup nyaman untuk kategori trail.

5. Kawasaki KE 125

Kawasaki KE 125 hadir di Indonesia pada 1981 dengan nama Binter KE 125. Motor ini dibekali mesin 125 cc, 2 stroke, silinder segaris, rotary valves, berpendigin cairan, karburator, 6 speed return.

KE125 sangat popuper pada era 1980-1985an. Sebab saat itu motir ini sering digunakan di ajang crosser penggila track lumpur. Maklum, mesin yang digendong motor ini bis menghasilkan tenaga hingga 13 hp pada 7500 rpm dan torsi 1.5 kgfm pada 6000 rpm.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *