5 Cara Mengatasi Tantrum pada Anak saat di Tempat Umum

5 Cara Mengatasi Tantrum pada Anak saat di Tempat Umum

5 Cara Mengatasi Tantrum pada Anak saat di Tempat Umum

VIPDOMINOONLOUNGE – POKER ONLINE 5 Cara Mengatasi Tantrum pada Anak saat di Tempat Umum Hei, apa kamu pernah melihat anak kecil menangis tidak karuan atau bahkan mengamuk di tempat umum? Atau mungkin buah hatimu juga pernah mengalaminya? Barang kali si kecil sedang mengalami tantrum, ekspresi keterbatasan si kecil dalam mengelola perasaannya.

Biasanya, tantrum di ekspresikan dengan berbagai cara. Misalnya seperti menangis, berteriak, menendang, bahkan memukul-mukul diri sendiri. Mungkin kamu kebingungan ketika anak mengalami tantrum, jika ia mengalami tantrum di rumah kamu mungkin dapat mengabaikannya. 

Tetapi, jika terjadi di tempat umum bagaimana mengatasinya? Selain khawatir akan keadaan si kecil, orangtua juga pasti akan timbul perasaan malu karena mungkin tantrum si kecil dapat mengganggu orang lain. Simak, yuk, ulasannya.

1. Lakukan pendekatan sebelum keluar rumah

Pendekatan orangtua terhadap anak harus di lakukan sebelum keluar rumah. Ajaklah anak bicara sambil kamu membantunya bersiap, beritahu si kecil ke mana dia akan pergi, apa yang akan di lakukan bersama, dan apa saja yang seharusnya di lakukan.

Pada saat itu, tetapkanlah batasan-batasan yang baik dan masuk akal. Buatlah si kecil memiliki rasa nyaman untuk melakukannya, lakukan kontak mata, atau sentuhan lembut. Cara ini dapat menenangkan si kecil ketika menghadapi perasaan buruknya ketika di tempat umum.

2. Prediksi emosional si kecil

Ketika berada di tempat umum orangtua harus selalu memperhatikan emosional si kecil. Perhatikanlah, ketika si kecil mulai tidak nyaman dengan keadaan sekitar. Jika hal ini terjadi, orangtua dapat mulai menenangkan si kecil. Misal dengan memberi sentuhan atau mengalihkan perhatian ke hal-hal yang lebih menyenangkan. 

Pada saat inilah, orangtua harus lebih mengerti apa saja yang tidak di sukai si kecil. Memberikan perhatian kepada si kecil agar ia merasa di sayangi dan mencegah terjadinya tantrum.

3. Berikan dukungan

Ketika anak terlanjur tantrum, orangtua dapat memberikan dukungan kepada si kecil. Perlu di ingat bahwa orangtua tidak di perbolehkan berteriak apalagi kasar kepada anak, orangtua adalah contoh bagi anak-anaknya. Jadi, jika kamu berteriak anak akan mengikutinya dan berteriak lebih keras.

Orangtua dapat memberikan dukungan seperti tetap bersikap tenang dan mendengarkan apa yang si kecil katakan. Orangtua dapat lebih berempati dengan apa yang di rasakan anak, saat seperti ini anak hanya memerlukan orangtuanya untuk meluapkan perasaan yang di rasakan. Jadi, perhatian dan kesabaran orangtua sangat membantu anak untuk lebih tenang ketika mengalami tantrum.

4. Tidak selalu memberi

Tantrum biasanya terjadi karena keinginan si kecil tidak terpenuhi. Orangtua harus paham bahwa tidak selalu tepat memberikan apa yang di inginkan si kecil. Si kecil sebenarnya sudah mengerti bahwa tindakannya akan mengubah reaksi orang-orang di sekitarnya.

Misalnya saja jika keinginannya untuk membeli mainan tidak terpenuhi ia akan mulai menangis, hal yang tidak tepat adalah orangtua langsung memberikan apa yang si kecil inginkan. Pada kenyataannya hal tersebut akan mempengaruhi sikapnya dan si kecil akan mengulanginya lagi. JOINSINI

5. Menghibur si kecil

Untuk menghibur si kecil ketika tantrum, orangtua dapat menghiburnya dengan menjadi humoris. Ketika orangtua sudah melihat ketidaknyamanan pada si kecil, orangtua dapat melucu dan mengajak si kecil tertawa bersama. Tetapi, jangan terlalu berlebihan karena si kecil dapat berpendapat bahwa orangtuanya sedang menertawakannya dan merasa di tertawakan.

Jika orangtua melihat si kecil sudah pada tahap tidak nyaman, ketika di tempat umum orangtua dapat membawa si kecil ke tempat yang lebih nyaman atau yang tidak terlalu banyak orang. Pada saat itu, orangtua dapat menjelaskan apa yang anak inginkan, atau bagaimana cara menyatakan perasaan atau keinginannya. 

Walaupun ketika anak mengalami tantrum sangat mengkhawatirkan tetapi hal itu wajar di usia anak-anak. Tugas orangtua adalah selalu mencoba mengerti dan mendengarkan setiap keluh kesah si kecil. Maka dari itu, semua akan terasa lebih berharga dengan melihat pertumbuhan si kecil dengan baik. Semoga bermanfaat ya!

SUMBER BERITA : VIPDOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *