Valganciclovir: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Valganciclovir: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Valganciclovir: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

VIPDOMINOONLOUNGE – POKER ONLINE Valganciclovir: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping Valganciclovir adalah obat antivirus yang untuk mencegah sel-sel virus berkembang biak dalam tubuh. Obat ini di pakai pada orang dewasa untuk mencegah infeksi sitomegalovirus atau cytomegalovirus (CMV) setelah transplantasi organ dan untuk mengobati infeksi CMV pada mata orang dewasa dengan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).

Hanya bisa di peroleh dengan resep dokter valganciclovir tidak boleh di gunakan sembarangan karena berbagai efek samping serius yang mungkin di timbulkannya. Obat ini tersedia dalam sediaan tablet atau bubuk.

1. Manfaat

Sebagai obat antivirus, valganciclovir bekerja dengan mencegah sel virus berkembang biak di dalam tubuh. Obat ini di manfaatkan untuk mencegah infeksi sitomegalovirus atau cytomegalovirus (CMV) yang berpotensi terjadi setelah seseorang melakukan transplantasi organ seperti jantung, ginjal, atau pankreas.

Selain itu, valganciclovir juga dapat mengobati infeksi mata CMV pada orang dewasa dengan AIDS. Di lansir Drugs, valganciclovir tidak menyembuhkan CMV, tetapi dapat membantu mengendalikan infeksi yang di akibatkannya. Kemudian, obat ini tidak bisa di gunakan untuk mengobati CMV yang di bawa bayi sejak lahir.

2. Peringatan

Jangan pernah menggunakan valganciclovir saat hamil karena obat ini dapat mengakibatkan cacat lahir. Sebelum mengonsumsinya, pastikan dulu pengguna tidak hamil dan gunakan kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan selama penggunaan obat ini.

Pada pasien perempuan, tetap gunakan alat kontrasepsi setidaknya 30 hari setelah dosis terakhir valganciclovir, atau setidaknya 90 hari setelah dosis terakhir pada pasien laki-laki.

Segera hubungi dokter bila muncul gejala infeksi seperti demam, menggigil, kelelahan, gejala flu, seriawan, luka kulit, kulit pucat, mudah memar, perdarahan yang tidak biasa, sesak napas, atau pusing.

Penggunaan valganciclovir dapat meningkatkan risiko kanker, jadi konsultasikanlah risiko ini dengan dokter. Kemudian, jangan pernah gunakan obat ini bila kamu alergi terhadapnya.

Sebelum mulai mengonsumsi valganciclovir, beri tahu dokter seandainya kamu pernah mengalami:

  • Penyakit ginjal atau sedang menjalani dialisis (cuci darah).
  • Kelainan sel darah, seperti anemia maupun rendahnya kadar trombosit dalam darah.
  • Pengobatan dengan radiasi atau obat-obatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti obat kanker atau steroid.

3. Panduan dosis

Menurut Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM RI, dosis valganciclovir untuk CMV retinitis adalah 900 miligram (mg) dua kali sehari selama 21 hari, kemudian di lanjutkan dengan dosis 900 mg sekali sehari. Rejimen induksi bisa di ulang jika retinitis membaik.

Untuk pencegahan infeksi CMS pasca transplantasi organ, biasanya obat di berikan dalam 10 hari setelah transplantasi di lakukan. Dosisnya mungkin 900 mg sekali sehari selama 100 hari. 

Penting untuk diingat, penggunaan obat ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja.

4. Cara mengonsumsi

Konsumsi obat sesuai arahan dokter. Jangan pernah mengubah dosis atau menghentikan penggunaan obat tanpa konsultasi terlebih dahulu. Bila persediaan obat hampir habis, segera hubungi dokter atau apoteker, jangan menunggu sampai kehabisan obat.

Misalnya, kamu menggunakan kapsul ganciclovir sebelum beralih ke tablet valganciclovir, dosis obat bisa berubah. Jadi, pastikan untuk memahami petunjuk baru untuk valganciclovir sebaik mungkin sebelum penggunaan, mengutip Mayo Clinic.

Valganciclovir harus di konsumsi dengan makanan untuk memastikan obat sepenuhnya di serap ke dalam tubuh, sehingga bekerja dengan optimal. Tablet harus di telan seluruhnya, jangan merusak, menghancurkan, atau mengunyah tablet. Seandainya ada tablet yang hancur atau pecah dan pecahan tersebut mengenai kulit, segera bersihkan dengan sabun dan air.

Bila kamu di berikan sediaan cairan oral, gunakan dispenser yang umumnya  di sertakan dalam paket obat untuk mengukur dosis. Jangan memakai sendok dapur karena dosisnya di khawatirkan tidak akurat.

Untuk memperoleh hasil terbaik, obat harus di konsumsi selama masa pengobatan. Sebab valganciclovir bekerja paling baik bila jumlah obat ini konstan dalam darah. Karenanya, pastikan untuk mengonsumsinya secara teratur.

5. Overdosis, dosis yang terlewat, dan penyimpanan

Mengalami overdosis valganciclovir mungkin akan menimbulkan berbagai gejala seperti:

  • Sakit perut
  • Muntah
  • Diare
  • Gerakan tangan yang tidak bisa di kendalikan
  • Kejang
  • Retensi buang air kecil berkurang
  • Kencing berdarah
  • Sakit tenggorokan, demam, kedinginan, batuk, atau tanda-tanda infeksi lainnya
  • Kelelahan yang berlebihan
  • Kulit pucat
  • Menguningnya kulit atau mata
  • Pusing
  • Detak jantung cepat
  • Kelemahan
  • Pendarahan atau memar yang tidak biasa

Jika ada dosis terlewat, segera ambil dosis yang terlewat setelah mengingatnya, Namun, lewati dosis dan lanjutkan jadwal dosis reguler seumpama sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya. Yang jelas, jangan pernah sekalipun mengambil dosis ganda, di lansir MedlinePlus.

Simpan valganciclovir dalam wadah yang tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan. Bentuk tablet baiknya di simpan pada suhu kamar dan jauh dari panas dan kelembapan berlebih.

Sementara itu, bentuk larutan oral harus di simpan di lemari es pada suhu 2 sampai 8 derajat Celcius dan jangan sampai obat membeku. Valganciclovir larutan oral akan kedaluwarsa dalam 49 hari. Buang obat dengan benar setelah kedaluwarsa atau tidak lagi di gunakan. JOINSINI

6. Interaksi obat

Interaksi obat berpotensi mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Valganciclovir juga sangat mirip dengan ganciclovir. Karena hal itu, valganciclovir tidak boleh di gunakan bersamaan dengan ganciclovir.

Mengutip Cleveland Clinic, beberapa obat lain yang mungkin berinteraksi dengan valganciclovir termasuk:

  • Amfoterisin B
  • Obat-obatan tertentu untuk kanker seperti adriamycin, doxorubicin, vinblastine, vincristine
  • Obat-obatan tertentu untuk HIV seperti di danosin atau zidovudin
  • Siklosporin
  • Dapson
  • Flusitosin
  • Hidroksiurea
  • Imipenem atau silastatin
  • Mikofenolat mofetil
  • Pentamidin
  • Probenesid
  • Sulfametoksazol atau trimetoprim
  • Takrolimus

7. Efek samping

Menurut Cleveland Clinic, segera laporkan ke dokter seandinya kamu mengalami efek samping yang meliputi:

  • Reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal atau gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
  • Masalah pernapasan
  • Perubahan penglihatan
  • Pingsan, pusing, atau jatuh
  • Demam atau kedinginan
  • Sakit tenggorokan
  • Halusinasi
  • Nyeri, kesemutan, atau mati rasa di tangan atau kaki
  • Kejang
  • Tanda dan gejala cedera ginjal seperti kesulitan buang air kecil atau perubahan jumlah urine
  • Pikiran untuk bunuh diri atau perubahan suasana hati lainnya
  • Perdarahan atau memar yang tidak biasa
  • Luar biasa lemah atau lelah

Sementara itu, efek samping yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis bisa mencakup:

  • Sembelit
  • Batuk
  • Diare
  • Kehilangan selera makan
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Susah tidur

Ingatlah bahwa valganciclovir tidak dapat menyembuhkan CMV. Namun, obat ini bisa membantu pengendalian infeksi. Ketahui juga bahwa obat ini harus di gunakan secara penuh sesuai instruksi dokter guna mendapatkan hasil terbaik. Jadi, jangan berhenti gunakan valganciclovir sebelum waktunya, ya!

SUMBER BERITA : VIPDOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *