Penyakit Stargardt: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyakit Stargardt: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan 

VIPDOMINOONLOUNGE – POKER ONLINE Ini penyakit Stargardt: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan Penyakit Stargardt adalah penyakit mata langka yang memengaruhi retina, yaitu bagian mata yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan membantu penglihatan. Penyakit ini biasanya memengaruhi anak-anak antara usia 5 tahun hingga dewasa muda, dengan gejala utama penurunan penglihatan.

Menurut laporan Penyakit ini pertama kali di namakan oleh seorang dokter mata Jerman bernama Karl Stargardt. Menurut laporan dalam jurnal PLOS One tahun 2015, prevalensinya di dunia setidaknya 1:10.000, yang mana ini merupakan degenerasi makula herediter yang paling umum pada remaja.

1. Penyakit Stargardt memengaruhi bagian penting retina 

Penyakit Stargardt: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan ilustrasi mata (unsplash.com/Liam Welch)

Penyakit Stargardt menyebabkan gangguan pada mata dengan memengaruhi makula, yaitu area kecil pada retina yang berperan penting untuk penglihatan sentral yang tajam. Bagian ini memegang peranan untuk melakukan tugas-tugas seperti membaca, mengemudi, dan mengenali wajah.

Penyakit yang juga disebut dengan distrofi makula Stargardt, degenerasi makula remaja, atau fundus flavimaculatos ini terjadi ketika ada penumpukan bahan lemak yang disebut lipofuscin di dekat makula. Seiring waktu, bahan ini dapat merusak sel-sel penting yang berperan dalam mengatur penglihatan sentral.

Tak hanya itu, penyakit Stargardt biasanya juga memengaruhi penglihatan malam dan penglihatan warna, sehingga membuat sulit untuk menavigasi cahaya rendah maupun warna.

2. Tanda dan gejala penyakit Stargardt 

Penyakit Stargardt biasanya di tandai dengan penurunan penglihatan sentral di kedua mata. Penurunan ini bisa terjadi secara perlahan atau berkembang lebih cepat, tergantung pada perkembangan penyakit setiap individu.

Pada kebanyakan kasus, penurunan penglihatan bisa terjadi hingga mencapai 20/200, atau lebih buruk. Meski demikian, orang dengan penyakit ini biasanya masih mempertahankan penglihatan tepi (perifer).

Gejala lain yang mungkin di alami penderita penyakit Stargardt, termasuk:

  • Kepekaan terhadap cahaya
  • Penurunan tajam penglihatan dan penglihatan dekat
  • Kesulitan melihat warna
  • Penglihatan kabur dan terdistorsi: adanya bintik-bintik abu-abu, hitam, atau kabur di tengah penglihatan
  • Penurunan adaptasi gelap
  • Membutuhkan banyak waktu bagi mata untuk menyesuaikan antara tempat terang dan gelap

3. Penyebab penyakit Stargardt 

Pada sebagian besar kasus, penyakit Stargardt di sebabkan oleh mutasi genetik pada gen ABCA4. Gen ini mengandung protein yang di gunakan untuk membuang produk sampingan vitamin A dari fotoreseptor dalam retina.

Ketika gen ini bermutasi atau rusak, protein tidak di produksi dan mengakibatkan penumpukan produk sampingan beracun yang di sebut lipofuscin di sel fotoreseptor, yang di tandai dengan gumpalan kuning.

Seiring waktu, penumpukan lipofuscin ini menyebabkan kematian sel-sel retina dan menyebabkan hilangnya penglihatan yang merupakan gejala khas penyakit Stargardt. JOINSINI

4. Diagnosis penyakit Stargardt

Penyakit Stargardt di diagnosis dengan pemeriksaan lengkap retina. Dokter mungkin akan memberikan tetes mata untuk melebarkan pupil mata dan memeriksa apakah ada bintik-bintik kuning di makula retina.

Beberapa tes yang mungkin juga di perlukan untuk membantu menegakkan di agnosis positif penyakit Stargardt termasuk:

  • Pengujian bidang visual untuk mengukur penglihatan sentral.
  • Tes warna atau tes Ishihara.
  • Fotografi fundus untuk mengetahui gambaran pada bagian dalam atau belakang mata. Jika pada retina terdapat bintik-bintik kuning atau lipofuscin dapat di citrakan melalui tes ini.
  • Optical coherence tomography (OCT), yaitu teknologi pencitraan non-invasif untuk melihat gambaran penampang retina.
  • Elektroretinografi (ERG) untuk mendeteksi fungsi retina, untuk mengetahui seberapa baik retina merespons cahaya.
  • Tes genetik mungkin juga di sarankan untuk memastikan adanya gen yang bermutasi.

5. Pengobatan penyakit Stargardt

Hingga saat ini, masih belum di temukan pengobatan yang efektif untuk menangani penyakit Stargardt. Namun, penelitian untuk melihat kemungkinan beberapa terapi, seperti suntikan sel induk, terapi gen, dan perawatan obat, sedang di kembangkan oleh para ahli untuk penyakit ini.

Perawatan biasanya di tujukan untuk mengatasi atau memperlambat perkembangan gejala penyakit, seperti:

  • Menggunakan pelindung mata UVA/UVB.
  • Menggunakan alat bantu penglihatan.
  • Menghindari suplemen vitamin A, karena vitamin A yang berlebihan dapat memberikan efek berbahaya pada penyakit Stargardt. Vitamin A dalam makanan tidak perlu di hindari.
  • Mengenakan topi atau kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari.
  • Menghindari rokok dan asap rokok.
  • Mengikuti program rehabilitasi untuk mendapatkan dukungan.

Demikianlah informasi mengenai penyakit Stargardt. Penjelasan di atas bukanlah untuk menggantikan nasihat medis dari dokter. Jadi, bila mengalami gejala yang mengarah pada penyakit mata yang langka ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis mata.

SUMBER BERITA : VIPDOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *