6 Cara Alami untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Aman

6 Cara Alami untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Aman

6 Cara Alami untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Aman

VIPDOMINOONLOUNGE – POKER ONLINE Cara Alami untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Aman Tekanan darah tinggi atau yang biasa kita kenal dengan hipertensi adalah sebuah kondisi di mana jantung harus memompa lebih keras karena adanya tekanan dan kekakuan pada arteri. Kebanyakan orang yang menderitanya tidak merasakan gejala apa pun. Itulah sebabnya, kondisi ini sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam”.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa menyebabkan berbagai penyakit yang lebih serius, seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal. Kabar baiknya, tekanan darah tinggi bisa dikontrol dengan perubahan gaya hidup yang secara signifikan mengurangi dan menurunkan risiko tanpa harus mengonsumsi obat-obatan. Berikut ini adalah cara alami dan aman untuk menurunkan tingkat tekanan darah. 

1. Rutin berolahraga

Siapa pun tahu jika berolahraga merupakan hal yang penting dalam menunjang kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satu dampak positif dari berolahraga secara teratur adalah mampu menurunkan tekanan darah tinggi.

Dilansir WebMD, menjadi aktif adalah salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah. Hal itu termasuk melakukan aktivitas seperti jalan cepat, joging, berenang, bersepeda, angkat beban, atau melakukan pekerjaan rumah.

Sebaiknya, lakukan olahraga intens seperti jalan cepat atau kardio minimal 30 menit dalam sehari dan minimal 5 hari dalam seminggu. Jika kamu terlalu sibuk, cukup lakukan olahraga seperti joging dalam 20 menit, kira-kira 3 hingga 4 hari dalam seminggu. Olahraga teratur mampu membantu jantung lebih kuat dan lebih efisien dalam memompa darah sehingga menurunkan tekanan di arteri.

2. Kurangi asupan garam

Beberapa orang cenderung sensitif terhadap garam, terutama pada mereka yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Penyebab utamanya adalah kebiasaan mengonsumsi junk food yang memiliki kandungan garam yang tinggi.

Harvard T.H. Chan School of Public Health melansir bahwa pada kebanyakan orang, ginjal mengalami kesulitan menjaga kelebihan natrium dalam darah. Ini meningkatkan jumlah cairan di sekitar sel dan volume darah dalam aliran darah.

Peningkatan volume darah berarti lebih banyak pekerjaan untuk jantung dan lebih banyak tekanan pada pembuluh darah. Seiring waktu, pekerjaan dan tekanan ekstra dapat membuat pembuluh darah menjadi kaku, sehingga mampu menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko gagal jantung. 

3. Konsumsi sayur dan buah segar

Sayur dan buah kaya akan nutrisi penting yang sangat berguna bagi tubuh. Mengonsumsi keduanya dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah. Kandungan magnesium dan kalium dalam sayur dan buah berperan penting dalam hal ini.

Kedua zat tersebut adalah mineral penting yang membantu mengatur tekanan darah. Ini sangat membantu tubuh untuk membuang natrium dalam garam dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, fokuslah untuk mengurangi konsumsi makanan olahan dan lebih banyak mengonsumsi makanan segar dan utuh. Magnesium dan kalium bisa kamu dapatkan dalam sayuran dan buah, terutama sayuran hijau, tomat, kentang, ubi jalar, melon, pisang, alpukat, dan jeruk.

4. Mengurangi kafein

Beberapa orang memiliki kebiasaan untuk mengawali hari dan aktivitas dengan secangkir kopi. Jika kamu pernah meminumnya sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, kamu akan tahu bahwa kafein menyebabkan lonjakan instan dan sementara.

Dilansir Mayo Clinic, beberapa peneliti percaya bahwa kafein dapat memblokir hormon yang menjaga arteri melebar. Sebagian juga berpendapat bahwa zat tersebut menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan lebih banyak adrenalin, yang menyebabkan tekanan darah meningkat.

Mereka yang secara teratur minum minuman berkafein memiliki tekanan darah rata-rata lebih tinggi daripada yang tidak minum sama sekali. Meskipun begitu, bagi banyak orang, kebiasaan ini tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah secara permanen. JOINSINI

5. Belajar mengelola stres

Stres sangat berperan dalam memicu tekanan darah tinggi. Tuntutan pekerjaan yang besar sering kali menjadi pemicunya. Menurut sebuah laporan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America tahun 2021, ditemukan bahwa tuntutan yang lebih besar dikaitkan dengan reaktivitas tekanan darah yang lebih tinggi.

Selain itu, orang dewasa yang lebih tua menunjukkan respons yang lebih besar antara stres dan respons fisiologis daripada mereka yang masih muda. Misalnya, tekanan darah turut meningkat karena emosi negatif seperti amarah. Sementara itu, emosi gairah rendah cenderung mampu menurunkan kadarnya.

6. Berhenti merokok

Dilansir Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ketika menghirup asap rokok, darah yang didistribusikan ke seluruh tubuh menjadi terkontaminasi dengan bahan kimia asap. Bahan kimia ini dapat merusak jantung dan pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. 

Asap rokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut dengan mengubah kimia darah dan menyebabkan penumpukan plak zat lilin yang terdiri dari kolesterol, jaringan parut, kalsium, lemak, dan bahan lainnya di arteri. Penumpukan plak ini dapat menyebabkan penyakit yang disebut aterosklerosis.

Pola makan dan gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi risiko hipertensi. Jangan lupa, iringi pula dengan rutin beraktivitas fisik untuk terus menjaga kesehatan secara keseluruhan.

SUMBER BERITA : VIPDOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *